Komentar
Jakarta - Badan antariksa Amerika Serikat NASA sedang bersiap untuk mengirim makhluk hidup menuju deep space. Misi ini dilakukan dalam waktu hampir 50 tahun sejak NASA terakhir kali mengirim makhluk hidup keluar dari orbit rendah Bumi.
Dilansir detikINET dari Space, Kamis (23/5/2019) untuk misi ini NASA sedang mengembangkan wahana antariksa seukuran tas yang disebut BioSentinel. Wahana ini nantinya akan membawa sel ragi menuju orbit di sekeliling matahari.
Dilansir detikINET dari Space, Kamis (23/5/2019) untuk misi ini NASA sedang mengembangkan wahana antariksa seukuran tas yang disebut BioSentinel. Wahana ini nantinya akan membawa sel ragi menuju orbit di sekeliling matahari.
BioSentinel dijadwalkan diluncurkan bersamaan dengan misi Artemis 1 pada pertengahan tahun 2020. Jadwal ini berjarak 47,5 tahun sejak NASA terakhir kali mengirimkan organisme hidup menuju orbit di luar Bumi lewat misi Apollo 17 yang mencapai Bulan pada bulan Desember 1972.
Tapi, misi Apollo 17 hanya berjalan selama dua minggu. BioSentinel akan mengumpulkan data selama sembilan hingga 12 bulan untuk melihat efek jangka panjang radiasi deep space terhadap DNA dan perbaikan DNA.
Tapi, misi Apollo 17 hanya berjalan selama dua minggu. BioSentinel akan mengumpulkan data selama sembilan hingga 12 bulan untuk melihat efek jangka panjang radiasi deep space terhadap DNA dan perbaikan DNA.
"Hasil BioSentinel akan menjadi penting untuk menafsirkan efek paparan radiasi luar angkasa, mengurangi risiko yang terkait dengan eksplorasi manusia jangka panjang dan memvalidasi model efek radiasi luar angkasa yang ada di organisme hidup," tulis NASA dalam keterangan resminya.
BioSentinel nantinya akan membawa dua jenis ragi Saccharomyces cerevisiae. Jenis pertama adalah versi "normal" yang cukup tahan terhadap radiasi. Jenis kedua adalah versi mutan yang lebih sensitif terhadap radiasi karena tidak dapat memperbaiki DNA-nya dengan lebih baik.
BioSentinel nantinya akan membawa dua jenis ragi Saccharomyces cerevisiae. Jenis pertama adalah versi "normal" yang cukup tahan terhadap radiasi. Jenis kedua adalah versi mutan yang lebih sensitif terhadap radiasi karena tidak dapat memperbaiki DNA-nya dengan lebih baik.
Anggota tim BioSentinel tidak hanya akan meneliti dua jenis ragi S. cerevisiae yang berada di deep space, tapi juga yang berada di Bumi dan International Space Station yang merupakan lingkungan dengan gravitasi mikro dan level radiasi lebih rendah.
Data-data yang diperoleh dari semua pengamatan ini akan membantu ilmuwan untuk mengetahui efek mana yang disebabkan oleh radiasi dan efek mana yang disebabkan oleh gravitasi mikro atau faktor lainnya. (vim/krs)
Data-data yang diperoleh dari semua pengamatan ini akan membantu ilmuwan untuk mengetahui efek mana yang disebabkan oleh radiasi dan efek mana yang disebabkan oleh gravitasi mikro atau faktor lainnya. (vim/krs)
