![]() |
Guru dan siswa asal Rusia yang jadi volunteer Festival Indonesia di Moskow (Foto: Marlinda Oktavia/detikcom) |
Moskow - Ratusan stan berjajar di Festival Indonesia di Krasnaya Presnya Park, Moskow, Rusia. Stan-stan itu menjual kuliner hingga pakaian khas tradisional.
Menariknya, tak melulu orang Indonesia yang menjaga stan tersebut. Remaja-remaja Rusia juga tampak menawarkan barang-barang dari stan-stan UMKM itu. Salah satunya Tanya Vahromova (15).
Tanya mengaku selalu tertarik dengan kebudayaan Indonesia. Karena itu, saat sekolahnya membuka lowongan menjadi volunteer di Festival Indonesia, dia dengan sigapnya langsung mendaftar.
Menariknya, tak melulu orang Indonesia yang menjaga stan tersebut. Remaja-remaja Rusia juga tampak menawarkan barang-barang dari stan-stan UMKM itu. Salah satunya Tanya Vahromova (15).
Tanya mengaku selalu tertarik dengan kebudayaan Indonesia. Karena itu, saat sekolahnya membuka lowongan menjadi volunteer di Festival Indonesia, dia dengan sigapnya langsung mendaftar.
Ini pertama kalinya Tanya yang merupakan siswi SMA menjadi volunteer di Festival Indonesia. Meski tak bisa berbahasa Indonesia, Tanya tetap antusias ikut menjajakan batik-batik di salah satu stan dari Jawa Barat.
"Saya tertarik tentang Indonesia tentang tradisional, kebudayaan dan hal-hal yang berbau Indonesia," kata Tanya di Krasnaya Presnya Park, Moskow, Rusia, Sabtu (3/8/2019).
Tanya pun mengaku bangga dan berbahagia bisa ikut berpartisipasi dalam festival ini. Sebab, dirinya bisa lebih mengenal dekat budaya dan tradisi Indonesia.
"Festival ini luar biasa. Ini benar-benar kesempatan luar biasa bagi saya," ujarnya.
"Saya tertarik tentang Indonesia tentang tradisional, kebudayaan dan hal-hal yang berbau Indonesia," kata Tanya di Krasnaya Presnya Park, Moskow, Rusia, Sabtu (3/8/2019).
Tanya pun mengaku bangga dan berbahagia bisa ikut berpartisipasi dalam festival ini. Sebab, dirinya bisa lebih mengenal dekat budaya dan tradisi Indonesia.
"Festival ini luar biasa. Ini benar-benar kesempatan luar biasa bagi saya," ujarnya.
Tanya tak sendiri, 5 teman di sekolahnya juga ikut menjadi volunteer di Festival Indonesia. Bahkan guru-guru di sekolahnya pun ikut menjadi volunteer, seperti Maria.
Maria mengatakan sekolahnya memang dekat dengan Indonesia. Dia menuturkan, sekolahnya memiliki program satu hari yang berbicara tentang Indonesia dan kebudayaannya.
"Kami punya dua guru yang ikut spesial program di Jakarta mereka belajar soal Indonesia dan bahasa. Di sekolah kami juga ada satu hari yang dikhususkan untuk berbicara soal Indonesia. Tentang daerah-daerah di Indonesia, kadang seperti Madura, Jawa dan budaya-budayanya. Dan itu dilakukan sejak tahun lalu," tutur Maria.
Maria mengatakan sekolahnya memang dekat dengan Indonesia. Dia menuturkan, sekolahnya memiliki program satu hari yang berbicara tentang Indonesia dan kebudayaannya.
"Kami punya dua guru yang ikut spesial program di Jakarta mereka belajar soal Indonesia dan bahasa. Di sekolah kami juga ada satu hari yang dikhususkan untuk berbicara soal Indonesia. Tentang daerah-daerah di Indonesia, kadang seperti Madura, Jawa dan budaya-budayanya. Dan itu dilakukan sejak tahun lalu," tutur Maria.
Terpisah, Dubes RI untuk Rusia, Mohamad Wahid Supriyadi mengatakan antusiasme warga Rusia untuk menjadi volunteer di Festival Indonesia memang tinggi. Mereka yang mengajukan diri sebagai volunteer, kata Wahid, memang warga Rusia yang tertarik dengan budaya Indonesia.
"Memang sejak digelar tahun 2016, banyak warga yang antusias ingin berpartisipasi di Festival Indonesia. Untuk tahun ini sendiri ada 150 volunteer dari Indonesia dan Rusia. Mereka biasanya mahasiswa, pelajar," kata Wahid.
"Memang sejak digelar tahun 2016, banyak warga yang antusias ingin berpartisipasi di Festival Indonesia. Untuk tahun ini sendiri ada 150 volunteer dari Indonesia dan Rusia. Mereka biasanya mahasiswa, pelajar," kata Wahid.