Photo by Andrew Neel on Unsplash via https://www.unsplash.com |
Menjadi muda itu adalah takdir, namun produktif di usia muda itu pilihan. Ketika yang lain masih sibuk menghabiskan masa mudanya dengan foya-foya, ada kamu dan kita semua yang memilih untuk menabungnya agar bisa dinikmati di usia tua. Menjadikan masa mudamu sebagai proses menuju sukses yang selama ini kamu impikan. Meski penuh keluh dan peluh, nikmatilah karena semuanya akan terbayar utuh.
Kamu hebat. Siapa yang lebih hebat dari manusia yang mampu mengusir rasa malasnya sendiri? Siapa yang lebih hebat dari mandirinya mencukupi kebutuhan hasil dari keringat sendiri? Siapa yang lebih hebat dari seorang anak yang berhasil membalikan posisi dari meminta menjadi memberi pada orang tua? Siapa lagi kalau bukan kamu. Iya, kamu yang saat ini bekerja. Entah itu bekerja seharian, sampingan, sambil kuliah atau bahkan memulai bisnis sendiri. Apapun itu, yang berjuang tetaplah hebat.
Kamu kuat. Demi mimpi kamu rela menghabiskan separuh waktumu untuk menggerakan sendi. Aku tahu terkadang kamu iri pada mereka yang masih leluasa berkumpul dengan teman sedangkan kamu masih saja bergelut dengan deadline pekerjaan. Bahkan hangatnya kekeluargaan mulai minim kamu rasakan. Bagaimana tidak jika setiap hari kamu pergi ketika mentari datang dan pulang ketika ia menghilang, waktumu bersama keluarga sudah mulai terenggut. Kamu benar-benar sendiri, dengan segudang beban pikiran yang menghantui. Lelah, jengah, pasrah, ingin menyerah. Hey tunggu, kamu tidak lemah. Kamu kuat, semua ini hanya proses menuju sukses yang kamu impikan dengan sangat. Lelah? Istirahat. Jangan dulu sekarat!
Jangan mengeluh! Ketika kamu ingin mengeluh, bayangkan matamu buta, telingamu tuli, suaramu bisu, kakimu lumpuh, tanganmu patah dan bahkan tuhan tak memberimu kesempatan untuk bernyawa. Banyak di luar sana yang ingin mengeluarkan peluh namun sadar mereka tak lagi utuh. Apa yang kamu keluhkan sekarang bisa jadi adalah apa yang diimpikan seseorang.
Bekerja memang lelah, namun akan lebih melelahkan saat kamu mencari pekerjaan. Bekerja memang menyita banyak waktumu, namun akan sangat di sayangkan jika waktumu hanya di habiskan untuk hal-hal yang tak tentu tuju. Jalani, nikmati dan syukuri. Ingatlah pepatah lama ini!
Mungkin kamu bosan mendengarnya, namun ini memang nyata adanya. Kunci kebahagiaan adalah bersyukur. Percaya? Harus! Syukuri yang kamu punya sebelum tuhan mengambil semuanya. Jangan tanamkan iri, jika tak ingin menuai penyakit hati. Jangan sebarkan benci, jika tak ingin kesialan menghampiri.
Fokuslah pada hidupmu, tulikan telinga dari nada sumbang yang membuatmu menyerah menggapai mimpi. Bekerja dengan keihklasan, tunaikan kewajiban, hindari permusuhan, hias diri dengan senyuman maka bahagia manakah yang tidak akan kamu dapatkan?
Mari, tepuk tangan untuk diri sendiri. Beri dia penghargaan karena telah tabah sampai hari ini, jangan lagi menyakiti dirinya dengan mengeluhkan segala yang terjadi. Mengeluh sesekali untuk intropeksi, lalu kembali bangkit dan jalani pekerjaan sepenuh hati. Ingat, kamu tidak sendiri. Semoga kebahagiaan dan kesuksesan akan menghampiri di masa tua nanti.