![]() |
Ilustrasi (Mindra Purnomo/detikcom) |
Jakarta - Korban tewas akibat gempa bumi Magnitudo 7,2 yang berpusat di Pulau Bacan pada 14 Juli lalu menjadi 11 orang. Sebanyak 77 desa terkena dampak gempa di kawasan Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, itu.
Berdasarkan keterangan dari akun Twitter resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (24/7/2019), ada 11 korban jiwa yang didata hingga saat ini.
Berikut adalah namanya:
1. Salmah Mustafa (90) Desa Nyofifi, Bacan Timur
2. Asfar Mukmat (25) Desa Gane Dalam, Gane Barat Selatan
3. Sagaf Girato (50) Desa Yomen, Jorongga
4. Wiji Siang Kale (63) Desa Gane Luar, Gane Timur Selatan
5. Leonora Kastela (63) Desa Kuwo, Gane Timur Selatan
6. Idrus Amin (46) Desa Gane Luar, Gane Timur Selatan
7. Yacua Ibrahim (45) Desa Tagea, Gane Timur Tengah
8. Aisah (50) Desa Gane Luar, Gane Timur Selatan
9. Bainur Safar (63) Desa Tomara, Bacan Timur Tengah
10. Darsa Umar (48) Desa Cango, Gane Barat
Berdasarkan keterangan dari akun Twitter resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (24/7/2019), ada 11 korban jiwa yang didata hingga saat ini.
Berikut adalah namanya:
1. Salmah Mustafa (90) Desa Nyofifi, Bacan Timur
2. Asfar Mukmat (25) Desa Gane Dalam, Gane Barat Selatan
3. Sagaf Girato (50) Desa Yomen, Jorongga
4. Wiji Siang Kale (63) Desa Gane Luar, Gane Timur Selatan
5. Leonora Kastela (63) Desa Kuwo, Gane Timur Selatan
6. Idrus Amin (46) Desa Gane Luar, Gane Timur Selatan
7. Yacua Ibrahim (45) Desa Tagea, Gane Timur Tengah
8. Aisah (50) Desa Gane Luar, Gane Timur Selatan
9. Bainur Safar (63) Desa Tomara, Bacan Timur Tengah
10. Darsa Umar (48) Desa Cango, Gane Barat
11. Yamin Dodengo (82) Desa Bibinoi, Bacan Timur Tengah
Ada 77 desa di 11 kecamatan yang terkena dampak gempa ini. Ada korban luka-luka berjumlah 129 jiwa, fasilitas umum yang rusak berat ada 42 unit dan yang rusak ringan ada 44 unit. Sebanyak 49.057 jiwa mengungsi, yang tersebar di 15 titik. Sebanyak 2.760 unit rumah rusak, yang terdiri atas 1.211 rusak berat dan 1.549 rusak ringan. Ada 4 jembatan rusak akibat gempa.
Kebutuhan mendesak yang diperlukan warga saat ini adalah layanan kesehatan, air minum, makanan siap saji, makanan balita, tikar, selimut, terpal, bantuan psikososial, pakaian anak, kebutuhan anak-anak, dan air bersih.
Kebutuhan mendesak yang diperlukan warga saat ini adalah layanan kesehatan, air minum, makanan siap saji, makanan balita, tikar, selimut, terpal, bantuan psikososial, pakaian anak, kebutuhan anak-anak, dan air bersih.
Personel BNPB mengalami kendala di lapangan, yakni sulitnya akses ke lokasi, sulitnya jaringan komunikasi di beberapa desa terdampak. Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan memperpanjang SK Tanggap Darurat bencana dari 22 hingga 28 Juli 2019.