![]() |
Jakarta - Ponsel-ponsel dengan layar besar seperti
OnePlus 7 Pro (6,67 inch) dan Samsung Galaxy A70 (6,7 inch) sudah bukan
jadi hal yang aneh lagi sekarang, dengan kebiasaan pengguna ponsel dalam
menonton konten video yang memang lebih enak di layar lapang. Meski
demikian, layar yang semakin besar turut mengonsumsi daya yang lebih
besar juga, dan dapat menguras baterai.
Hal ini yang membuat calon generasi terbaru dari OLED buatan tim dari Department of Physics and Chemistry di Imperial College London, Inggris, jadi berperan penting. Tak cuma diklaim dapat meningkatkan tingkat kecerahan, teknologi yang mereka kembangkan juga disebut lebih hemat energi.
Hal ini yang membuat calon generasi terbaru dari OLED buatan tim dari Department of Physics and Chemistry di Imperial College London, Inggris, jadi berperan penting. Tak cuma diklaim dapat meningkatkan tingkat kecerahan, teknologi yang mereka kembangkan juga disebut lebih hemat energi.
Pada dasarnya, layar cenderung memiliki lapisan untuk
mengurangi efek dari paparan sumber cahaya seperti Matahari. Ini membuat
pengguna lebih mudah dalam melihat tampilan layar, namun perangkat itu
sendiri juga memancarkan banyak cahaya. Nah, ada sejumlah cahaya yang
tidak sampai ke mata kita, dan itu membuang-buang energi.
Untuk mengatasi hal tersebut, tim dari Negeri Ratu Elizabeth itu mengembangkan OLED yang mampu melepaskan cahaya terpolarisasi. Cahaya ini bisa dikumpulkan melewati filter terpolarisasi sembari cahaya dari luar juga masih disaring oleh filter tersebut, sehingga memaksimalkan sumber cahaya yang ada.
Untuk mengatasi hal tersebut, tim dari Negeri Ratu Elizabeth itu mengembangkan OLED yang mampu melepaskan cahaya terpolarisasi. Cahaya ini bisa dikumpulkan melewati filter terpolarisasi sembari cahaya dari luar juga masih disaring oleh filter tersebut, sehingga memaksimalkan sumber cahaya yang ada.
Sayangnya, teknologi ini masih dalam tahap
riset. Jadi, belum aman untuk dikatakan jika generasi terbaru dari OLED
ini akan hadir di ponsel-ponsel kita dalam waktu dekat.
Meski
begitu, jika nantinya teknologi ini berhasil dikembangkan, penerapannya
tidak hanya berlaku untuk smartphone saja. Sejumlah perangkat seperti
televisi dan jam tangan pintar juga disebut dapat mengadopsinya,
sebagimana detikINET kutip dari Tech Radar, Jumat (5/7/2019).
Nantinya,
ia diklaim dapat menghasilkan layar yang lebih terang namun tetap lebih
efisien hingga dua kali lipat karena ia tidak membutuhkan energi yang
besar dalam menghasilkan tampilan yang terang lantaran cahaya yang
dipancarkannya tidak terbuang percuma. Bagi smartphone ini berarti daya
tahan baterainya akan lebih meningkat.
Simak Video "Warna-warni Layar OLED LG di CES 2019 yang Memukau"